AC bersih Keluarga kita Sehat

PKS Partai Kita Semua....!!!

Jasa Bongkar Pasang AC Tegal Brebes 0856 4398 1258: Pump-Down

Semakin dingin temperatur maka semakin baik pencampuran pelumas dengan refrigerant (walaupun ada batasannya).

Pada saat kompresor berhenti, temperatur body kompresor akan turun menuju temperatur sekitarnya. 

Pada saat start-up, refrigerant yang bercampur dengan pelumas dalam ruang crankcase (low side) karena terjadi penurunan tekanan yang tiba2, maka refrigerant akan mendidih dengan cepat, sehingga dengan mudah masuk ke ruang cylinder. Jika hanya refrigerant saja yang masuk ke dalam cylinder, tidak menjadi masalah, tetapi karena refrigerant bercampur baik dengan pelumas, maka pelumas akan ikut terangkat masuk ke cylinder. Akibatnya, komponen yang rentan rusak adalah reed valve pada kompresor. 

Semakin banyak pelumas yang terangkat masuk, semakin besar kemungkinan terjadi kerusakan reed valve. Ini sama halnya dengan kejadian liquid hammering.

Untuk mengurangi pencampuran refrigerant dengan pelumas pada saat kompresor off, maka dipasanglah crankcase heater yang berfungsi untuk menjaga agar temperatur body kompresor tidak turun jauh dari temperatur kerjanya.

Tetapi perlu diingat juga, dengan diaktifkannya crankcase heater pada saat kompresor off bukan berarti pelumas bisa terbebas dari pencampuran refrigerant.

Kenapa kompresor jenis sentrifugal tidak perlu off-pump down?

Seperti telah disebutkan diatas, hal yang dikhawatirkan jika system tidak menggunakan off-pump down adalah naiknya pelumas dalam konsentrasi yang berlebihan ke dalam cylinder kompresor yang memiliki reed valve / jenis positif displacement pada saat start-up. Terlihat jelas yang harus diberi perhatian terutama kompresor jenis piston/reciprocating yang memiliki dua reed valve utk setiap cylindernya (rotary atau scroll hanya satu di bagian discharge).

Dan untuk kompresor jenis sentrifugal naiknya pelumas tidak menjadi masalah yang besar karena termasuk non-positif displacement compressor. Kompresor sentrifugal hanya mempercepat aliran fluida untuk menaikkan tekanannya sehingga tidak memiliki reed valve, berbeda dengan positif displacement yang harus melalui proses kompresi.

Satu hal lagi, kompresor sentrifugal juga bisa didesign tanpa perlu pelumas (oil less kompresor), dengan menggunakan magnetic bearing crankshaft kompresor ditahan melayang (levitation) ditengah2 magnetic bearing tsb, seperti yang digunakan pada beberapa jenis chiller merk "Y". 

Jika tekanan kerja di bagian low side adalah positif,maka sebaiknya pump down pressure dibuat cut-off pada tekanan sedikit diatas tekanan atmosfir. Tujuannya untuk menghindari masuknya udara jika terjadi kebocoran di daerah low side.





Olie Kompresor


  • Oleh Wirnando Bic

    Kepada teman-teman yang hendak mengganti Oli pelumas Kompresor . kami merekomendasikan sebagai berikut :
    A. R- 22...Mengunakan Meineral Oils sebagai berikut :
    Suniso 3 GS(Sun Oil Co.), Shell 22-12 (Shell) ,
    Capela WF32(Texaco), Fuchs Reniso KM 32 (R.Fuchs))

    B. Sedankan R-134A, R-407C dan R-404A/R-507
    Mengunakan Ester Oils sebagai berikut :
    Emkarate RL 32 CF atau RL32-3MAF (ICI)
    EAL Arctic 22 CC (Mobil)

    Data tersebut kami dapatkan dari "Semi Hermitic Compresor Catalogue". .".Copeland" (Emerson)

Service AC Tegal : Pengecekan Kebocoran (Leak Testing) dalam Sistem Refrigerasi.



  • Setelah dilakukan proses instalasi / penyambungan pipa antara indoor dan outdoor unit (untuk type split system) ataupun penyambungan seluruh komponen refrigerasinya, langkah selanjutnya adalah proses pengecekan kebocoran instalasi. Yaitu memastikan bahwa sistem refrigerasi tersebut benar-benar terisolasi dari lingkungan sekitarnya.

    Sebagian teknisi, melakukan testing kebocoran ini dengan metoda "vacuum" yaitu sistem divakum sampai mendekati absolut vakum yaitu -30inHg atau -1atm dan dibiarkan beberapa waktu. Jika jarum atau angka tidak bergerak dari titik vakum terendah, maka teknisi memastikan bahwa tidak ada kebocoran dalam sistem.
    Sebagian lagi menggunakan metoda "pressurize system" yaitu sistem diberi tekanan sampai lebih kurang 10% dari batas tekanan kerja maksimumnya. Media yang digunakan untuk pressurize-nya umumnya menggunakan Nitrogen (N2).

    Manakah dari kedua teknik tersebut yg lebih baik?
    Tekanan kerja vakum maksimal adalah -1atm (-14.7psig). Jadi jika menggunakan metoda vakum, hanya kebocoran besar yg bisa terdeteksi yaitu kebocoran yang kategori perbedaan tekanan kerja dan lingkungannya relatif kecil.
    Jika menggunakan teknik "pressurize system" maka semua range tekanan kerja akan terlampaui sehingga jika tidak terjadi kebocoran dengan metoda ini sudah bisa dipastikan bahwa sistem akan bekerja aman (dipastikan bahwa sistem sudah benar-benar tidak terdapat kebocoran).

    Jadi sebenarnya vakum bukanlah menjadi cara terbaik untuk melakukan testing kebocoran. Selain itu juga jika dengan menggunakan teknik vakum, jika terjadi kebocoran, justru udara yang akan masuk ke dalam sistem, yang seharusnya hal ini dihindari untuk mencegah kontaminasi dengan pelumas. Selain itu bisa menyebabkan korosi internal part dari sistem refrigerasi tsb dan juga bisa membuat filter drier mencapai titik saturasi yg jika filter tidak diganti maka mengurangi kemampuan untuk menyerap sisa uap air yg tidak bisa dikeluarkan pada saat proses vakum.

    Proses vakum bertujuan untuk mengeluarkan udara dan gas lainnya yg terkandung dalam sistem agar pada saat refrigerant sudah diisi dalam sistem tsb tidak terkontaminasi.

    Jadi langkah yang dilakukan sebaiknya seperti ini:
    Instalasi pemipaan dan komponen-> flushing (pembersihan jalur sistem refrigerasi)-> pemasangan filter drier -> testing kebocoran dengan Nitrogen -> evacuating/vacuum -> isi refrigerant -> test run -> analisa performa.

    Note: untuk sistem yg kompleks proses flushing bisa dilakukan bertahap selama instalasi.

Recovery, Vakum, dan Pengisian Sistem





LANGKAH 1:
Mendinginkan Tangki Penyimpan Refrigeran untuk Proses Persiapan Recovery

1. Pasang power plug pada recovery ke jala2 listrik yg sesuai.
2. Buka katup V5, V6, V8 dan V9
3. Hidupkan power recovery
4. Perlahan atur V6 sehingga didapat perbedaan tekanan sekitar 7 bar (102 psi)
5.Lakukan proses ini sekitar 5 sampai 10 menit sehingga temperatur tangki menjadi turun dibawah temperatur udara sekitarnya.




LANGKAH 2:
Refrigeran dalam bentuk cair dari sistem dimasukkan dalam tangki penyimpan tanpa perlu menghidupkan mesin recovery.

1. Hubungkan flexibel hose seperti dalam gambar.
2. Pasang power plug pada Pompa Vakum ke jala2 listrik yang sesuai.
3. Pastikan V5 dan valve pada sistem yg akan di-recovery dalam keadaan tertutup rapat.
4. Buka V1, V2, V3, V4 dan V10.
5. Hidupkan pompa Vakum.

Langkah 1-4 berfungsi untuk membuang udara yang terperangkap dalam flexible hose sehingga menjamin kebersihan proses recovery.

6. Setelah proses Vakum selesai, tutup V1, V4 dan V10
7. Matikan pompa Vakum.
8. Buka katup liquid pada sistem (jika tersedia) jika tdk biasanya terdapat access valve (schrader type).
9.Buka V6 dan V8
10.Buka V5 dan atur sehingga menunjuk posisi "LIQUID"

Pada saat V5 diposisikan ke "LIQUID" refrigeran cair dari sistem akan mengalir ke tangki penyimpan (storage tank)




LANGKAH 3:
Setelah refrigeran cair berhasil di recovery, maka langkah selanjutnya adalah menarik sisa refrigeran yang tertinggal dalam sistem yg sebagian besar dalam bentuk gas /uap.

1. Buka penuh V1.
2. Buka penuh V5.
3. Hidupkan mesin recovery.
4. Setelah tekanan inlet pada recovery menunjukkan nilai dibawah nol (vakum) segera tutup V5.
5. Matikan mesin recovery.
6. Tutup V5, V6 dan V8

Proses recovery selesai......

Lakukan perbaikan pada sistem pendingin (misalnya perbaiki kebocoran yg terjadi / lakukan penggantian komponen yang rusak)




Proses vakum berfungsi untuk mengeluarkan udara dan non-condensable gas dari dalam sistem pendingin

LANGKAH 4:
1. Buka kedua valve pada sistem pendingin.
2. Buka V1, V2, V3, V4 dan V10 dan yakinkan V11 dalam keadaan tertutup rapat.
3. Hidupkan Pompa Vakum
4. Jika proses vakum telah selesai, tutup V4
5. Tutup juga V10, kemudian matikan Pompa Vakum.

Peralatan Lengkap Jasa Service AC Tegal


Alat Service AC

1. Peralatan Cuci AC

  • Jet Pump (mesin steam bertekanan) untuk mencuci unit AC indoor (evaporator) dan outdoor (condensor)
  • Plastik steam AC (plastik cor) untuk melindungi / mengalirkan bekas air cucian unit AC yang kotor
  • Ember / bak air untuk menampung air bekas pencucian AC


2. Thermometer

Fungsi thermometer untuk mengukur suhu. Kerja dari thermometer berdasarkan efek pemuaian dan penyusutan dari air raksa (thermometer manual). Untuk thermometer model digital tidak menggunakan air raksa, tapi menggunakan sebuah sensor panas dan pembacaannya pun ditampilkan dalam digit angka. Disarankan menggunakan thermometer digital dalam service AC dan Refrigerator (kulkas, frezer) karena lebih akurat dan mudah dalam pembacaannya.

          Ada 2 macam skala pembacaan thermometer yang sering digunakan dalam mesin pendingin AC dan  Refrigerator yaitu Celcius dan  Fahrenheit . Untuk mengukur suhu di dalam refrigerator (lemari es dan freezer), dipakai thermometer yang mempunyai bulb dengan pipa kapiler yang panjang (thermometer manual). Hanya bulb atau sensor (untuk thermometer digital) saja yang diletakan di dalam lemari es, sedangkan suhunya dapat dibaca dari luar.

 3. Gauge Manifold

auge manifold digunakan untuk mengukur tekanan refrigeran (freon) dalam sistem pendingin AC dan Refrigerator (kulkas, frezer) baik pada saat pengisisan maupun pada saat beroperasi. Yang dapat dilihat pada Gauge Manifold adalah tekanan evaporator atau tekanan isap (suction) kompresor, dan tekanan kondensor atau tekanan keluaran (discharge) kompresor. Terdapat dua macam Gauge manifold antara lain gauge manifold dua laluan dan gauge manifold empat laluan.

           Pada prinsipnya gauge manifold terdiri dari dua sisi yaitu sisi tekanan rendah dan sisi tekanan tinggi, masing-masing dihubungkan dengan sisi isap dan keluaran dari kompresor melalui selang penghubung (hose). Pada tiap sisi di pasang pengukur tekanan (pressure gauge).

Pada gauge manifold dua lauan terdapat dua katup untuk mengatur aliran yaitukatup berwarna biru pada sisi tekanan rendah dan katup berwarna merah pada sisi tekaanan tinggi. Pada saat pengosongan refrigeran dari sistem dan proses vakum kedua katup terbuka sehunga refrigeran dari sisi isap akan mengalir melalui selang penghubung berwarna biru dan refrigeran dari sisi keluaran kompresor akan melalui selang penghubung berwarna merah memasuki gauge manifold dan keluar menuju pompa vakum melalui selang penghubung waran kuning, atau menuju tangki penampung mesin recovery. Pengosongan bisa juga dilakukan pada satu sisi dengan cara membuka katup pada satu sisi saja. Pengisisan dilakukan dengan cara yang sama yaitu dengan membuka katup salah satu sisi. Sedangkan selang yang tadinya ke pompa vakum dihubungkan ke tabung refrigeran pengisi

 4. Cermin (Dental Mirror) dan Magnet set
 Fungsi cermin pada service mesin pendingin AC, Refrigerator untuk memeriksa hasil pengelasan pipa atau mencari kebocoran pada tempat yang sukar dilihat. Pada pemegangnya ada juga yang diberi lampu baterai sehingga kita dapat memriksa tempat-tempat yang gelap.

5. Tang Ampere

Fungsinya untuk mengukur besarnya arus (A)dan tegangan (V) pada kompresor AC, Kulkas, Frezer. 

 6. Pompa vakum
Pompa vakum diperlukan untuk mengosongkan refrigeran dari sistem pendingin sehingga dapat menghilangkan gas-gas yang tidak terkondensasi seperti udara dan uap air. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu kerja mesin refrigerasi. Karena uap air yang berlebihan dalam sistem pendingin AC dan Refrigerator dapat memperpendek umur operasi filter drier dan penyumbatan khusunya pada bagian sisi tekanan rendah seperti di katup ekspansi atau pada pipa kapiler kulkas dan frezer. Adanya uap air dan gas-gas tak terkondensasi dalam sistem akan menghalangi perpindahan panas di kondensor dan evaporator, dan menaikan tekanan keluaran (discharge).

Adanya air juga menyebabkan korosi, penimbuanan kerak dan menyebabakan pelumas sistem pendingin menjadi asam. Untuk proses vakum yang baik, pompa vakum harus mampu mengosongkan sampai dengan tekanan 20-50 mikron air raksa. Untuk meliahat tekanan vakum diperlukan alat pengukur tekanan vakum yang dapat mengukur tekanan dari 5 sampai 5000 mikron Hg. Apabila tidak memiliki alat pengukur vakum, maka sistem harus dipompa dengan pompa vacum selama paling tidak setengah jam setelah penunjuk tekanan di gauge manifold menunjukan - 30 inci/-760 mmHg/0 milibar.

 7. Alat Pendeteksi Kebocoran
Deteksi kebocoran dapat dilakuan dengan menggunakan pendeteksi refrigeran elektronik (leak detektor) atau bila tidak mempunyai alat pendeteksi kebocoran freon (leak detektor) bisa dilakukan dengan cara konvensional yaitu dengan media gas nitrogen dan air sabun. Pada deteksi kebocoran menggunakan  leak detektor  sistem berisi refrigeran dan sensor alat deteksi diarahkan dan didekatkan pada bagian-bagian yang dicurigai bocor seperti sambungan atau penghubung pipa. Sensor akan memberikan sinyal alarm apabila terdapat kebocoran.

Bila tidak mempunyai leak detektor, Gas nitrogen biasa digunakan dalam tes kebocoran karena gas ini bersifat inert dan tidak mudah terbakar. Sistem pendingin AC dan kulkas yang akan diisi refrigeran, diisi terlebih dahulu dengan gas nitrogen bertekanan, kemudian bagian-bagian yang dicurigai dioleskan air sabun. Sabun akan menggelembung apabila terdapat kebocoran. Gas nitrogen kemudian dikeluarkan dan sistem di vakum sebelum diisi refrigeran (freon). Air sabun biasanya juga digunakan langsung untuk memeriksa kebocoran pada sistem yang masih berisi refrigeran.

 8. Las (Brander)

Fungsi untuk menambal, menyambung atau melepas sambungan pipa pada sistem pendingin AC dan Refrigerator (sambungan menggunakan timah atau perak). Brander tersebut dapat dengan kompor minyak tanah, gas LPG, camping gas dan juga dapat memakai gas karbid (acetyline).

 9. Refrigerant / Freon

Pada AC Split menggunakan refrigerant R22, sedangkan kulkas dan frezer menggunakan refrigerant  R134a, pada refrigerator model lama masih menggunakan R12. Sesuaikan jenis refrigerant dengan spesifikasi pendingin yang  anda kerjakan (jenis refrigerant yang dipakai terdapat pada name plate mesin pendingin),

 10. Pemotong Pipa (Tubing Cutter)
Alat pemotong pipa ada 2 macam yaitu tubing cutter dan hacksaw (gergaji). Yang perlu diperhatikan dalam memotong pipa adalah jangan sampai kotoran- kotoran bekas pemotongan masuk dalam sistem pendingin, karena akan merusak mesin pendingin.

          Untuk memotong pipa dengan tubbing cutter, pipa dimasukan antara roller dan cutting wheel. Tightening knob berfungsi untuk menyesuaikan dengan diameter pipa yang dipotong.

Tubbing cutter bisa berubah fungsinya jika cutting whell pada alat tersebut ditukar dengan roda penekan yang tumpul. Fungsinya untuk menekan pipa tembaga hingga sebagaian dari pipa tersebut diameternya mengecil hingga dapat disambung dengan pipa yang lebih kecil diameternya, sampai didapat kelonggaran yang tepat, lalu sela-selanya diisi dengan las perak atau tembaga.

 11. Flaring Tool (Pengembang Pipa) & Swaging tool (pembesar pipa) 

Flaring tool fungsinya untuk mengmbangkan ujung pipa agar dapat disambung dengan sambungan berulir (flare fitting)

Flaring tool terdiri dari 2 buah block yang disatukan dengan baut dan mur kupu-kupu (wing nut). Kedua blok ini membentuk lubangdengan bermacam- macam ukuran pipa yang dapat diselipkan. 3/16 " s/d 5/8 " (chamfer). Selain itu flaring tool juga mempunyai sebuah joke yang terdiri dari kaki-kaki yang dapat diselipkan pada blok yang mempunyai sebuah baut pada bagian atasnya dengan batang yang dapat diputar, sedangkan pada ujung lain pada bagian bawah diberi sebuah flare cone yang berbentuk kerucut dengan sudut 45° untuk menekan dan mengembangkan ujung pipa. Yang diperhatikan dalam hal ini jangan lupa memasukan flare nut, sebelum ujung pipa dijepit pada block dengan ujungnya dibuat kira-kira 3 mm di atas block, sebelum ujung pipa ditekan, sebaiknya ujung cone diberi sedikit minyak kompresor, lau batang pemutar diputar. Kita tidak boleh memutuar batang pada joke terlalu keras, karena kalau terlalu keras ujung pipa yang dikembangkan terlalu tipis waktu dikeraskan lagi pada flare fitting dapat menjadi pecah dan sistem menjadi bocor.


Swaging tool (pembesar pipa)
          Swaging tool fungsinya untuk membesarkan ujung pipa, agar 2 pipa yang sama diameternya dapat disambung dengan soldir timah, las perak, las tembaga. Swaging tool yang biasa dipakai adalah model seperti flaring tool. Flaring tool bisa dipakai sebagai swaging tool hanya dengan menukar flaring cone dengan swage adapator mempunyai bermacam-macam ukuran. Cara menggunakannya adalah ujung pipa yang akan dibesarkan dijepit di atas block 1-1,5 kali diameternya, diberi sedikit minyak  oli  kemudian pemutar diputar sampai sage adaptor masuk ke dalam pipa. Jadi alat itu bisa dipakai sebagai swaging tool. Oleh sebab itu disebut flaring dan swaging tool.


 12. Pembengkok Pipa (Bending tool)
Pembelok pipa (Bending tool) berfungsi membengkokan pipa AC, Refrigerator, Kulkas, Frezer agar tidak gepeng atau rusak. Pembengkok pipa yang biasa dipakai pada sistem pendingin adalah pembengkok pipa dengan pegas. Pembengkok pipa pegas ada 2 macam yaitu :
            1. Pegas di dalam (inside spring)
            2. Pegas di luar (out side spring)
          Pegas di dalam dipakai untuk membengkok ujung-ujung pipa dengan pegas di luar dipakai untuk membengkokan bagian tengah.

Setelah pipa dan pegas pembengkok pipa dibengkokan bersama-sama, maka melepaskan pegas dapat dipermudah jika sebelumnya pipa diberi sedikit minyak dan kita membengkokan pipanya lebih sedikit dari yang kita kehendaki, lalu pipa diluruskan sedikit, maka pegas akan sedikit lebih longgar dari pipanya. Melepaskan peaga tidak hanya ditarik begitu saja, tetapi harus sambil diputar. Pada pegas di dalam pegas diputar agar diameternya mengecil sedang untuk pegas di luar di putar agar diameternya membesar.

 13. Pembuntu Pipa (Pinch Off Plier)
Pembuntu Pipa (Pinch Off Plier) berfungsi untuk menggencet pipa pada mesin pendingin agar buntu, tetapi tidak boleh bocor/patah. Untuk pekerjaan tersebut model yang umum dipakai untuk service AC dan Refrigerator adalah pinch-off plier (vice-grip)


 14. Alat-alat Umum (Kunci - Kunci / Wrenches)

Kebanyakan pada instalasi AC dan service refrigerator, kulkas, frezer membutuhkan penggunaan berbagai tipe kunci. Untuk service / memperbaiki mesin pendingin biasanya menggunakan jenis sebagai berikut:
  • Tespen
  • Tang kombinasi (tang buaya)
  • Kunci pas 12-13 untuk pemasangan dinabolt bracket outdoor    kunci 8 untuk membuka tutup kompresor. 
  • Ratchet Wrenches


Punch dan Chisel Set
Palu perak dan punch set

Kunci pipa (pipe wrenches)

  • Kunci flare nut (Flare nut wrenches)
  • Wire stripper & cutter
  • Kunci katup servis (service valve wrenches)
  • Sambungan kunci katup servis (service valve wrench adaptors) S Kunci sok (Socket wrenches)
  • Adjustable wrenches (biasa dikenal dengan kunci inggris)     Kunci inggris 10" 1 bh, dan 12" 1 buah. 
  • Bor Listrik berikut mata bor ukuran 6" dan 10" 



15.  Mesin Recovery, Recycle dan Recharging (mesin 3R)
Mesin Recovery, Recycle,dan Recharging biasa juga disebut sebagai mesin 3R , mempunyai tiga fungsi yaitu mengeluarakn dan menangkap refrigeran (recovery), mendaur ulang refrigeran yang ditangkap (recycle) dengan cara memisahkannya dari pelumas dan menyaring kotoran padat, dan mengisikan kembali refrigeran yang ditampung dalam satu mesin adalah agar tidak ada refrigeran yang terlepas ke atmosfer ke atmosfer sebagai akibat adanya pergantian selang pada setiap proses. Refrigeran yang terdapat dalam selang penghubung dapat terlepas ke atmosfer dan merusak ozon

Pengecekan Tekanan Refrigerant Pada Pendingin Udara Ruangan






Pengecekan Tekanan Refrigerant Pada Pendingin Udara Ruangan


Paling mudah lakukan pengecekan refrigerant pada saat peak load (biasanya saat siang hari) tpi jgn lagi hujan ^_^
Pada saat cuaca panas, mesin pendingin akan bekerja pada titik puncak.
Sistem pendingin ruangan (Air Conditioner) pada sisi tekanan rendah (Evaporator) bekerja pada titik evaporasi 0-10 derajat Celcius. Maksudnya pada titik puncak (peak load), temperature Evaporasi berada dititik 10 derajat celcius dan pada saat lowest load (beban terendah) tidak lebih rendah dari titik 0 derajat Celcius. Remember: "Tekanan kerja system dipengaruhi oleh beban pendinginan, semakin besar beban semakin tinggi kenaikan tekanan kerja system). Dari temperature evaporasi tersebut bisa dikonversi ke tekanan kerja:
Untuk R-22: (0 derajat C =3.97bar s/d 10 derajat C = 5.8bar)
Jadi rangenya dari 3.97 s/d 5.8bar
atau dalam satuan psig = 57.6 s/d 84.1psig
57.6 psig saat beban terendah dan 84.1 psig saat beban puncak

jika sistem bekerja dibawah tekanan 57.6 di evaporator akan terjadi frost (bunga es) yg terjadi akibat uap air di udara membeku pada pipa2 di evaporator atau di bagian yg tekanannya dibawah 57.6psig.

Jika sistem bekerja diatas 84.1 psig, system bekerja ekstra yg bisa menyebabkan overload. kalaupun tdk terjadi overload, umur kompressor tdk bisa bertahan lama dan konsumsi arus listrik menjadi lebih boros. Penyebabnya biasanya kapasitas unit pendingin lebih kecil dari beban pendinginan, atau bisa juga sistem mengalami overcharge.
akibat temperatur evaporasi dibawah nol derajat celcius

Wiring Kulkas




Pemasangan perangkap oli / oil trap jika instalasi Evaporator lebih rendah dari Kompresor


Pemasangan perangkap oli / oil trap jika instalasi Evaporator lebih rendah dari Kompresor. Jika jarak compresor dan evaporator jauh maka oil trap hrs dibuat walaupun selisih tinggi antara evaporator dgn kompresor kurang dari 3,5 meter.

Tabel: Nilai kapasitor untuk motor Permanent Split Capasitor (Tegangan supply 220Vac 50Hz)



catatan:
jgn lupa perhatikan tegangan kerja kapasitornya.....ada rumus buat menentukan tegangan kapasitor. Hrs diingat bahwa tegangan di kapasitor akan lebih besar dari tegangan supply/jala2. Untuk lebih amannya gunakan run kapasitor dgn rating tegangan minimal 370VAC

Pemasangan Oil Trap Jika Evaporator lebih Tinggi dari Kompressor


Proses Vakum dan Pengisian Refrigerant untuk AC Split


Cara Penambahan Oli pada Ac Split dengan menggunakan Hand Oil Pump

Sukses Mulya AC 0856 4398 1258 Spesialis AC Tegal Slawi Brebes




Catatan: refrigerant dalam sistem tdk perlu dibuang/direcovery, langsung tambahkan oli, ikuti langkah2 pengisian (sudah dijelaskan di gambar diatas).

Cara Penambahan Oli AC Split dengan Memanfaatkan Efek Vakum





catatan : jika dilakukan pengisian pelumas dalam jumlah yg berlebihan akan merusak valve discharge pada kompresor, pastikan langkah 5 dilakukan dengan hati2, buka valve sedikit saja


Bagaimana cara menentukan banyaknya oli yang harus ditambahkan pada AC Split, mengingat pada AC split rata-rata kompresornya tidak ada sight glass oil nya??

Langkah 1: Buka koneksi pipa kompresor
Langkah 2: keluarkan oli yg terdapat di kompresor
Langkah 3: Isi oli baru sesuai spesifikasi manufacture

Jika anda sudah terbiasa menangani kompresor, bisa dilakukan penambahan seperti langkah diatas, monitoring temperature dan ampere kompresor serta suara dari kompresor, jika kurang oli, suara kompresor akan terdengar lebih keras.  (Asep Hermawan)

Mengenal bagian bagian Hermetic - Rotary Compressor (Stationary Blade)


Sukses Mulya AC Tegal 0856 4398 1258 Siap melayani anda di Tegal Slawi Brebes untuk Pemasangan AC dan Service AC.

Hermetic - Rotary Compressor (Stationary Blade)

anak panah biru (low pressure gas)
anak panah merah (high pressure gas)



Panasonic AC Fault Troubleshooting / Inverter type







Panasonic Inverter (Untuk Single CSE, CSXE, dan multi CSME)

H11> Communication Failure (Faulty Wiring or other problem with ID to OD communication)
H12> ID/OD Compatibility Problem (Over or Under indexed multi system)
H14> Indoor Air Sensor Faulty (Sensor Disconnected, Faulty or Contacts Dirty)
H15> Compressor Sensor Faulty (Sensor Disconnected, Faulty or Contacts Dirty)
H16> Current Transformer Problem (Power Transistor Module or Outdoor PCB Faulty. Very Low Gas)
H19> Indoor Fan Motor Locked (Fan Motor of Indoor PCB Failure)
H21> Float Switch Operated (Check Drainage)
H23> Indoor Pipe Sensor Faulty (Sensor Disconnected, Faulty or Contacts Dirty)
H27> Outdoor Air Sensor Faulty (Sensor Disconnected, Faulty or Contacts Dirty)
H28> Outdoor Pipe Sensor Faulty (Sensor Disconnected, Faulty or Contacts Dirty)
H30> Outdoor Discharge Sensor 1 Faulty (Sensor Disconnected, Faulty or Contacts Dirty)
H32> Outdoor Discharge Sensor 2 Faulty (Sensor Disconnected, Faulty or Contacts Dirty)
H33> Incorrect Connection Voltage (Indoor or Outdoor Voltage Incorrect/Faulty Wiring)
H34> Outdoor Heat Sink Sensor Faulty (Sensor Disconnected, Faulty or Contacts Dirty)
H36> Outdoor Gas Sensor Faulty (Sensor Disconnected, Faulty or Contacts Dirty)
H37> Outdoor Liquid Sensor Faulty (Sensor Disconnected, Faulty or Contacts Dirty)
H39> Abnormal Indoor Operation (Incorrect Piping or Expansion Valve Problem)
H41> Abnormal Wiring or Piping (Wiring or Piping Crossed on a Twin System)
H97> Outdoor Fan Failure (Outdoor Fan Motor or PCB Failure)
H98> Indoor Coil Overheat (Heat Mode) (Dirty Filters or Indoor Coil. Very High Room Temperature)
H99> Indoor Coil De-Ice (Cool Mode) (Dirty Filters or Indoor Coil. Low Gas Charge or Low Ambient Temp)
F11> Reversing Valve Failure (Faulty Reversing Valve, Coil or Outdoor PCB)
F17> Standby Units Freezing (Multi Only. Expansion Valve Leakage)
F90> PFC Failure (Problem with Inverter or Compressor)
F91> Refrigeration Cycle Problem (Low Gas or Blockage)
F93> Compressor Abnormal Revolution (Compressor Running Incorrectly)
F95> Outdoor Coil Overheat (Cool Mode) (Dirty Condensor Coil, low gas or blockage)
F96> IPM or Compressor Overheating (Excess or Low Gas Charge or dirty heat exchanger)
F97> High Discharge/Compressor Temp (Low Gas Charge or Failed Compressor)
F98> Overcurrent Protection (Outdoor Heat Exchanger Problem. Excess Gas)
F99> DC Overcurrent Protection (Outdoor PC, Power Transistor or Compressor Failure)
 

Kode Error Malfunction AC Mitsubishi

Jasa Service AC Panggilan Tegal Slawi Brebes
Sukses Mulya AC 0856 4398 1258




Tips Mencari Kerusakan Pada Sistem Transfer Tegangan Indoor ke Outdoor

Sukses Mulya AC Tegal 0856 4398 1258 Jasa Service AC dan Instalasi Tegal Brebes dan sekitarnya

Cara modif IC ULN2003 yang rusak, dengan syarat sparepartnya kosong..! Semoga bermanfaat...

Sukses Mulya AC
Jasa Service AC Tegal Brebes dan sekitarnya 0856 4398 1258

Oleh Riries Ok




  •  Hampir semua Modul PCB AC memakai IC ini, coba lihat dari jalur relay transfer tegangan dan juga buat Motor Swing..! Ada yang bentuk standart kemasan DIP, ada juga kemasan SOIC (kaki laba-laba).


  •  Modif tersebut tergantung dari pin apa yang rusak, tp bisa juga di pakai menggantikan posisi IC tersebut (IC dilepas). Kalau menggantikan posisi IC tersebut maka di perlukan 7bj Transistor & 7bj Resistor, sesuai dengan tabel yang saya buat...


  •  Saya pernah mengaplikasikan rangkaian tersebut pada saat ada keluhan PCB AC yang tidak mau mengaktifkan Relay transfer tegangan. Saya cek perintah dari IC Mikrokontroller sdh ada perintah untuk Relaynya aktif, tapi dari IC ULN2003 nya yang tidak berfungsi di karenakan IC nya rusak sebagian pin nya.

Teknik Cara Pembersihan Saluran Pembuangan Air AC dengan Metode Vakum


Sukses Mulya AC Tegal
Jasa Panggilan Instalasi dan Service AC di Kota Tegal, Slawi, Brebes dan sekitarnya

Galleri AC LG


Jasa Service AC Panggilan Tegal Brebes 0856 4398 1258
Sukses Mulya AC

Disini Anda dapat melihat foto-foto rangkaian product AC LG terbaru secara lebih jelas dan detail. Silahkan klik pada masing-masing image untuk melihat gambar yang lebih besar
LG Skin Care Hybrid

LG Artcool

LG Deluxe Inverter V

Produk Lainnya

Entri Populer

Arsip Blog